Hot News - Apakah Ukuran Penis Anda Terlalu Kecil Dan Kurang 'Memuaskan'? Ukur Dengan Cara Ini
Apakah Ukuran Penis Anda Terlalu Kecil Dan Kurang 'Memuaskan'? Ukur Dengan Cara Ini
JuraganQQ.biz --Apakah penis saya terlalu kecil? Itu adalah pertanyaan yang umum di kalangan pria.
Entah diucapkan terbuka atau di dalam hati.
Dokter Lane S. Palmer, MD, kepala urologi pediatrik di Cohen Children's Medical Center, New Hyde Park, New York mengakui sering mendengar pertanyaan seperti itu.
"Para ayah sering menanyakan apakah ukuran penis anaknya normal. Mungkin, di luar, mereka bertanya tentang miliknya sendiri," kata Palmer.
Ketika pria berobat ke dokter untuk masalah lain, sering mereka sekalian bertanya mengenai kenormalan ukuran penisnya, kata Bruce R. Gilbert, MD, PhD, direktur bidang reproduksi dan seksual di Smith Institute for Urology di Lake Success, N.Y.
"Sebagian besar yang bertanya, berada di kelompok usia 20 sampai 40 tahun. Tapi, ada juga yang berusia 40 sampai 50 tahun.
Bahkan, ada yang usianya lebih dari 50 bertanya hal yang sama."
Menurut Gilbert, sekitar 45 persen pria ingin penis yang lebih besar. Tak peduli bahwa 85 persen wanita heteroseksual mengatakan puas dengan parameter penis pasangan masing-masing.
Sebuah studi mengatakan, banyak pria khawatir tentang ukuran penis mereka ketika ereksi dan lebih banyak lagi yang khawatir tentang bagaimana penis mereka terlihat ketika sedang tidak ereksi.
Jadi, bagaimana seorang pria bisa tahu bahwa ukuran yang dimilikinya adalah normal, super, atau kecil?
Cara Mengukur Penis
Pengukuran panjang penis tidak diukur saat penis ereksi.
Bahkan sebenarnya, ada terlalu banyak variabel yang terlibat.
Pengukuran penis yang paling dapat diandalkan disebut metode SPL (stretched penis length) atau panjang bentangan penis. Semakin panjang SPL, semakin panjang juga ukuran penis saat ereksi.
Untuk mengetahui ukuran SPL Anda, ukur penis saat tidak ereksi. Tekan alat ukur ke arah tulang kemaluan yang ada di bawah penis. Jangan hanya mengukur dari titik di mana penis terpisah dari skrotum.
Kemudian, dengan hati-hati, regangkan penis sepanjang yang dimungkinkan. Ukur mulai dari titik tulang kemaluan sampai ke ujung bentangan penis. Itulah ukuran penis Anda yang sebenarnya.
Jika ukuran Anda sekitar 13 Cm (5,25 inch), berarti Anda memiliki ukuran penis yang normal. Lebih panjang atau lebih pendek sekitar 1,2 Cm dari 13 Cm masih termasuk kategori normal.
Hampir semua studi mengenai panjang penis yang normal, menghasilkan ukuran yang sama.
Jika ukuran panjang penis Anda sedikit lebih pendek dari 13 Cm, berarti Anda punya banyak teman senasib.
Hanya sedikit pria yang punya ukuran penis di atas rata-rata normal.
Begitu juga hanya ada sedikit pria yang punya ukuran panjang penis jauh di bawah rata-rata normal.
Mitos Penis
Diam-diam, banyak pria merasa tidak percaya diri atau bertanya-tanya mengenai ukuran penisnya, apakah normal atau di bawah standar atau malah di atas rata-rata.
Para pria juga kerap bertanya-tanya mengenai kemampuan mereka memuaskan wanita.
Pertanyaan-pertanyaan dan keraguan itu, seringkali terpicu oleh berbagai rumor yang tidak ilmiah seperti di bawah ini.
KAKI BESAR, PENIS BESAR
Ini adalah rumor yang kita semua kenal.
Tapi, percaya atau tidak, ukuran penis tidak ada korelasinya dengan ukuran sepatu atau ukuran bagian tubuh lainnya.
Pada tahun 1993, ada dua dokter Kanada mengukur tinggi badan, ukuran kaki, dan panjang penis 63 orang pria. Hasilnya, ditemukan korelasi yang lemah antara tiga ukuran itu, demikian dituliskan oleh jurnal Mental Floss.
Kemudian, pada tahun 2002, para peneliti dari University College Hospitals di London, mengukur panjang penis dan kaki 104 orang pria dan tidak menemukan korelasi apapun antara keduanya.
LEBIH BESAR SELALU LEBIH BAIK
Untuk sebagian besar pria, sebenarnya ukuran penis tidak banyak variasinya. Menurut Medical News Today, rata-rata ukuran panjang penis dalam keadaan tidak ereksi adalah sekitar 7-9 Cm dan saat ereksi antara 12-16 Cm.
MNT juga melaporkan bahwa sekitar 85 persen wanita merasa puas dengan ukuran pasangan mereka.
Ada sebuah studi menarik antara ukuran penis dan perselingkuhan.
Sebuah studi tahun 2014 menemukan, bahwa wanita-wanita di sebuah desa di Kenya lebih mungkin berselingkuh dari pria dengan ukuran penis lebih besar, demikian dilaporkan oleh The Huffington Post.
Menurut penelitian itu, alasan perselingkuhan adalah pria dengan penis di atas rata-rata, menyebabkan hubungan seks jadi menyakitkan.
JIKA MASIH TEGAK SETELAH BERHUBUNGAN ARTINYA INGIN LANGSUNG MELAKUKANNYA SEKALI LAGI
Hubungan seks marathon alias nonstop hanya ada di film porno.
Pada kenyataannya itu tidak semudah itu.
Pria memiliki batas kemampuan dalam berhubungan seks.
Hanya karena seorang pria masih "tegak" setelah baru saja selesai berhubungan seks, bukan berarti dia siap untuk langsung melakukannya lagi.
Menurut Women's Health, berapa lama penis seorang pria tetap keras sesudah berhubungan, tergantung pada kualitas aliran darah dan tingkat gairah mereka.
Intinya, rata-rata pria memerlukan waktu pemulihan antara sesi bercinta pertama dengan kedua dan seterusnya, tergantung stamina mereka.
EJAKULASI TERJADI DALAM JUMLAH BESAR
Mitos penis lain yang dipopulerkan oleh industri pornografi adalah bahwa ketika ejakulasi, pria bisa mengeluarkan sperma banyak sekali.
Namun dalam kenyataannya, jumlah cairan yang dikeluarkan setiap kali ejakulasi adalah sekitar satu sendok teh.
Biasanya, ada sekitar 200 juta sperma permililiter ejakulasi dan ini sudah cukup untuk membuahi wanita.
UKURAN PENIS DITENTUKAN RAS
Pada 2015, peneliti Inggris melakukan studi dengan mengukur penis lebih dari 15.000 pria dari seluruh dunia. Mereka menemukan, sama sekali tidak ada korelasi antara ras dan ukuran penis.
Studi yang dimuat dalam IFL Science ini juga melaporkan, rata-rata panjang penis ereksi adalah lebih dari 13 sentimeter, atau sekitar lima inci. Ukuran ini berlaku untuk pria dari ras atau kebangsaan manapun.
Suplemen dan obat-obatan seperti Viagra dapat meningkatkan oksida nitrat, yang meningkatkan aliran darah ke penis. Namun, ini ibarat "menggembungkan ban" saja, tidak memengaruhi ukuran penis yang sesungguhnya.
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung efektivitas segala macam pil atau krim yang mengklaim bisa memperbesar penis. Bahkan, ada risiko krim dan pil-pil yang dijual bebas itu, berbahaya.
Sebuah survei internet yang dilakukan oleh FDA pada tahun 2009 menemukan, bahwa sepertiga dari suplemen yang diklaim mampu meningkatkan fungsi seksual, mengandung bahan obat atau zat yang tidak bisa dijamin keamanannya.
7:47 AM
Tidak ada komentar